Berkarya dengan membesarkan kota kecil penuh asa, Banyuwangi, tidak membuat Vicky pria lulusan Institut Seni Indonesia ini gentar. Vicky Hendri Kurniawan yang kebetulan memang jurusan televisi saat kuliah pun mendirikan Banyucindih Creative. Dengan mengajak anak-anak muda di Banyucindih yang memiliki minat yang sama, Vicky pun mulai beraksi dengan membuat film dokumenter tentang potensi dan keindahan Banyuwangi.
Dusun Banyucindih, Desa Segobang, Kecamatan Licin, terletak di kaki Gunung Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur. Dengan jalan yang berliku dan menanjak, Vicky dan Banyucindih Creative tidak kenal lelah membuat video kreatif tentang Banyuwangi yang dia cintai.
Nama Banyucindih Creative sendiri juga memiliki filosofi, berasal dari banyu yang artinya air dan cindih yang artinya corak. Vicky sangat berharap dengan video kreatif yang dibuatnya bisa memberikan warna untuk kota Banyuwangi.
Tidak tanggung-tanggung, Vicky pun menyulap rumah menjadi studio dan tempat berkumpul komunitasnya. Bersama Banyucindih Creative, Vicky sudah berkali-kali membuat banyak video kreatif dan mendapat penghargaan berkat hasil kerja kerasnya tersebut. Mulai dari hal kecil, Vicky berusaha mengubah stigma berkarya dari desa bukanlah tidak bisa berprestasi demi masa depan Indonesia.
Hadirnya Banyuwangi Creative Hub Dukungan dari Pemerintah Kabupaten
Keuletan Vicky dan Banyucindih Creative yang mengangkat potensi, seni, budaya, perekonomian, dan kearifan lokal tanah Blambangan dari tahun ke tahun pun mulai dilirik pemerintah kabupaten.
Karya kreatif film dokumenter yang Vicky buat menjadikan Banyuwangi mulai dikenal secara luas. Sebagai seorang pembuat film dari desa Banyucindih, nama Vicky pun mulai dikenal luas. Bahkan saat menikah di masa pandemi, bupati Banyuwangi langsung hadir mentasbihkan peresmian melepas lajangnya. Bahkan acara pernikahan Vicky ini termasuk viral, karena mengangkat konsep drive thru saat resepsi.
Besarnya industri kreatif di Banyuwangi, menyadarkan pemerintah Kabupaten Banyuwangi untuk memberikan tempat bagi para pekerja kreatif. Dan Vicky juga diberikan kepercayaan untuk mengelola gedung pemerintah yang akan digunakan sebagai tempat para anak-anak muda kreatif di Banyuwangi.
Nama gedungnya adalah Gedung Banyuwangi Creative Hub yang langsung diresmikan oleh Bupati Banyuwangi. Di sini, para pekerja kreatif yang ada di Banyuwangi bisa berkumpul bersama dan berbagi ilmu dalam komunitas mereka secara gratis.
Tempatnya memang seperti kafe, namun bentuknya tetap menonjolkan kreativitas para anak muda Banyuwangi yang ingin membuat kota mereka lebih maju di masa depan. Dengan tempat ini, Vicky sangat berharap di masa depan semakin banyak anak muda yang mulai membuka wawasan mereka kalau menjadi seorang pekerja kreatif bukanlah hal yang salah.
Karena gedung ini gratis dan dikelola bersama, Vicky juga menggelar banyak kelas kreatif yang bisa meningkatkan dan mengenalkan banyak hal para generasi penerus Banyuwangi.
Vicky Hendri Kurniawan Penerima Apresiasi SIA Provinsi 2020
Penghargaan demi penghargaan pun Vicky raih. Mulai dari mengangkat Desa Tamansari yang kemudian mendapat penghargaan “Desa Wisata Award", dari Kementerian Desa, Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDT). Ada film Tumiran juga berhasil meraih Piala Ki Dewantara di Apresiasi Film Indonesia (AFI) 2015, yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Film ini pun diputar di Pameran ISI Malaysia tahun 2014, Indo Film Cafe Belanda tahun 2015, dan Frankfurt Book Fair tahun 2015.
Vicky Hendri Kurniawan juga salah satu penerima apresiasi Astra SIA tingkat provinsi di tahun 2020. Sebagai video maker kreatif dari Banyuwangi, Vicky telah membuktikan bahwa industri kreatif juga akan meningkatkan perekonomian dan skill level lebih tinggi tidak kalah dengan yang ada di kota besar. Sekarang dengan memeluk berbagai pekerja kreatif di Banyuwangi, Vicky ingin mengangkat berbagai talenta kolaborasi dengan para pelaku ekonomi kreatif demi Banyuwangi yang mereka cintai.
Vicky adalah satu bukti dengan #SemangatUntukHariIniDanMasaDepanIndonesia karena #KitaSATUIndonesia. Lanjutkan perjuanganmu, Vicky!.
Posting Komentar
Posting Komentar