Ketika menjalani kehidupan, tidak semua orang dalam masyarakat bisa seperti orang normal lainnya. Buat sebagian orang, hidup itu sangat keras untuk dilewati. Apalagi buat masyarakat penyandang disabilitas, kaum marginal, mantan narapidana, anak yang pernah punya urusan hukum hingga kelompok masyarakat yang selalu dipandang sebelah mata. Mereka adalah kaum yang hampir tidak pernah tersentuh dengan pemberdayaan yang biasanya dilakukan oleh kelompok desa atau pemerintah.
Karena kadang berurusan dengan masyarakat yang tidak terlihat ini sering dianggap dapat membawa hal negatif. Mengingat biasanya kelompok itu pasti tidak mampu bekerja, menyusahkan dan rentan terkena diskriminasi. Makanya kenapa lebih baik kalau tidak melihat dan menjauh dari kelompok masyarakat tersebut.
Muhammad Aripin, pemuda dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan ini memiliki inisiatif untuk memandang kelompok masyarakat yang tak terlihat itu. Bila banyak yang tidak melihat mereka, Muhammad Aripin berusaha fokus untuk pemberdayaan dan membina para kaum disabilitas, termasuk Tuna Wicara dan Tuli, mantan narapidana, kaum marginal, serta anak-anak yang berurusan dengan hukum, dengan harapan mereka dapat menjadi seorang wirausahawan.
Muhammad Aripin Mendirikan Rumah Kreatif dan Pintar
Dengan mendirikan Rumah Kreatif dan Pintar, Muhammad Aripin mulai memberdayakan potensi masyarakat yang tak terlihat tersebut. Ide ini dia dapatkan sejak KKN di Universitas Muhammadiyah Malang. Saat itu mulai membuka hatinya untuk melirik para orang yang tidak tersentuh sama sekali dalam kelompok masyarakat.
Pendirian Rumah Kreatif dan Pintar pada tahun 2014, lalu akhirnya meresmikan diri menjadi sebuah yayasan yang diakui secara hukum di tahun 2016. Perjuangannya pun tidak pernah mulus, Muhammad Aripin kerap dianggap melakukan hal yang percuma. Namun dia tetap teguh pada pendiriannya.
Bahkan pernah diusir dari rumahnya sendiri yang tadinya adalah tempat Rumah Kreatif dan Pintar. Karena masyarakat sekitar merasa terganggu dengan kegiatan yang dilakukannya. Apalagi banyak sekali orang yang tak terlihat mata tadinya dan mengunjungi Rumah Kreatif dan Pintar.
Sebagai social entrepreneur, Muhammad Aripin tidak kenal menyerah. Selain ingin menciptakan perubahan sosial yang berdampak pada masyarakat, terutama pada kaum marginal dan difabel, dia juga ingin meningkatkan strata ekonomi mereka. Karena di Indonesia, dalam kalangan apapun semua memiliki hak yang sama untuk hidup, mencari nafkah dan berkreasi.
Kerajinan Sederhana Dari Banjarmasin Ke Malaysia
Muhammad Aripin membukakan mata kita kalau semua orang setara. Bahkan di Rumah Kreatif dan Pintar, Muhammad Aripin membuat berbagai macam program binaan untuk masyarakat. Uniknya, saat ini bukan hanya masyarakat yang tak terlihat saja yang dibina oleh Rumah Kreatif dan Pintar tapi juga masyarakat sekitar dan yang ingin mencoba keterampilan tersebut.
Program binaan keterampilan ini ada bermacam-macam untuk masyarakat. Mulai dari perbengkelan, servis motor, sablon, kuliner, hingga membuat kerajinan tangan unik yang khas Kalimantan Selatan. Rata-rata dibuat dari bahan alami seperti daun-daunan dan getah kayu khas Kalimantan Selatan.
Hasilnya sangat menakjubkan, mulai pouch tas, baju, berbagai jenis makanan, dan banyak lagi yang merupakan produk unggulan khas Kalimantan Selatan sudah diproduksi oleh Rumah Kreatif dan Pintar binaan Muhammad Aripin ini.
Saat ini Rumah Kreatif dan Pintar telah membuka beberapa gallery di beberapa lokasi, termasuk Banjarmasin, Bandara Hasanuddin, dan Hotel Kordia di Banjarmasin. Karyanya juga ada di Sarinah Thamrin, Jakarta. Rencana kedepannya, Muhammad Arpin akan membuka gallery di Kuala Lumpur pada tahun 2024.
Banyak Menerima Penghargaan, Termasuk Satu Indonesia Awards 2016
Keloyalan perjuangan Muhammad Aripin pun mulai dilirik banyak kalangan. Semangatnya untuk membuat para difabel dan masyarakat tak terlihat lainnya pun diapresiasi baik oleh instansi pemerintah dan swasta.
Usahanya di Rumah Kreatif dan Pintar pun tidak sendiri, selain dibantu relawan dan pengurus, Muhammad Aripin juga berusaha menjalin kerjasama dengan berbagai pihak termasuk pemerintah. Gayung bersambut, pemerintah Kalimantan Selatan sangat mendukung usahanya hingga saat ini dalam Rumah Kreatif dan Pintar.
Berbagai penghargaan pun mulai dia dapatkan, salah satunya adalah sebagai penerima apresiasi Satu Indonesia Awards tahun 2016. Kontribusi nyatanya pada masyarakat tak terlihat dan penuh tantangan ini menjadi inspirasi banyak orang. Penghargaan terakhir adalah Upakarti 2022 yang diberikan oleh Kementerian Perindustrian Republik Indonesia. Ini merupakan penghargaan bergengsi bagi para orang yang berjasa dan berprestasi dalam pengembangan dan pembinaan industri kecil hingga menengah.
Muhammad Aripin, terus berkomitmen untuk menciptakan perubahan sosial yang positif dan memberdayakan kaum marginal, difabel, serta mantan narapidana. Hingga sekarang dia tetap berusaha melindas berbagai stigma bagi individu yang kurang beruntung agar tetap bisa menjadi lebih berdaya.
Dengan Rumah Kreatif dan Pintar, Muhammad Aripin akan terus berjuang bersama dan membuktikan dapat memberikan perubahan yang positif dalam masyarakat, terutama pada kelompok masyarakat yang tidak terlihat tadinya menjadi lebih berdaya optimal. Teruskan perjuanganmu untuk masa depan Indonesia!.
Posting Komentar
Posting Komentar