Kemarin itu saya kaget banget, pas lagi ngecek hape anak tiba-tiba nemu ada komennya seperti ini, “Aku mau hadiah ini kakak”. Yang kulihat, anak saya komen di akun entahlah ya siapa. Akun yang memberikan hadiah giveaway gitu ceritanya. Ya jujur kaget aja sih, soalnya kan yang gitu scam bahaya kan. Terus mikir loh kok bisa ya Raffi komen gitu.
Apalagi tahu sendiri kan kalau sekarang itu semua lini kehidupan pakai internet hampir setiap hari? Internet itu seru banget karena kita bisa main game, nonton video, chatting sama teman-teman, dan masih banyak lagi. Tapi, ada juga hal-hal yang harus kita waspadai. Salah satunya adalah social engineering.
Mungkin awalnya anakku pasti bingung, "Apa itu social engineering?". Jadi waktu itu saya jelasinnya dengan rada mudah sih. Anak saya minta bayangin kalau ada orang jahat yang berusaha memanipulasi dia lewat internet atau ponsel. Dengan tujuan supaya dia memberikan informasi penting, seperti password, alamat rumah, atau bahkan uang. Waktu itu sih saya berusaha jelasin tentang social engineering seperti itu.
Namun pas lihat anak saya komen mau uang di suatu akun giveaway kan jadinya rada sedih juga. Sebenarnya dia ngerti nggak sih?. Kata Raffi dia sudah tahu kalau itu bohongan gitu, cuma iseng saja. Cuma kan serem ya kalau iseng malah takut jadi keterusan jadinya. Jadi marilah diulang lagi.
Gimana Caranya Biar Anak Tidak Kena Social Engineering?
Ini beberapa cara saya sounding tentang social engineering pada anak biar lebih paham bahayanya seperti apa. Cek di sini ya selengkapnya!.
1. Jangan Mudah Percaya Sama Orang Asing di Internet
Kalau ada orang yang kamu nggak kenal minta informasi pribadi, jangan langsung percaya. Bisa jadi mereka punya niat jahat.
2. Pakai Password yang Kuat
Buatlah password yang sulit ditebak. Kombinasikan huruf besar, huruf kecil, angka, dan simbol. Jangan pakai tanggal lahir atau nama yang gampang ditebak.
3. Jangan Klik Link Sembarangan
Kalau dapat pesan atau email dengan link yang mencurigakan, jangan langsung klik. Bisa jadi itu jebakan untuk mencuri informasi kamu.
4. Aktifkan Verifikasi Dua Langkah
Banyak akun yang sekarang menyediakan verifikasi dua langkah. Jadi, kalau ada yang coba masuk ke akun kamu, mereka butuh kode tambahan yang dikirim ke ponselmu.
5. Jangan Bagikan Informasi Pribadi di Media Sosial
Jangan asal posting nomor telepon, alamat rumah, atau informasi pribadi lainnya di media sosial. Informasi ini bisa disalahgunakan oleh orang jahat. Termasuk memposting tentang rekening dan lain-lain di sosial media. Karena itu bisa disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Kebetulan anakku sudah pakai tabungan Simpel Bank BRI, sudah kuwanti-wanti untuk tidak posting kemana-mana apalagi share nomor rekening ke orang yang dia tidak kenal. Yaaaa dari pada kenapa-kenapa kan serem ya. Berani #BilangAjaGak pokoknya.
6. Hati-Hati dengan Permintaan Uang atau Hadiah
Kalau ada yang tiba-tiba minta uang atau bilang kamu menang hadiah padahal kamu nggak ikut lomba apa-apa, waspadalah! Bisa jadi itu penipuan.
Mendidik Anak Jadi Pintar untuk Selalu Waspada
Yang pasti tekankan kalau internet itu tempat yang menyenangkan pada anak. Namun jangan lupa untuk anak harus pintar dan waspada supaya tetap aman menggunakan internet. Kalau ada yang mencurigakan atau membuat anak merasa nggak nyaman, segera ceritakan kepada orang tua atau guru, ya! Pastikan kita sebagai orang tua selalu ada saat anak butuh bantuan.
Mengingatkannya juga jangan hanya sekali, tapi berkali-kali ya. Soalnya kalau sekali nanti yang ada anak lupa. Paling tidak dengan sering mengingatkan anak, dia akan tahu apa yang harus dilakukan saat bertemu dengan ‘bahaya social engineering’.
Kita mungkin memang tidak bisa terus-terusan mendampingi anak 24 jam, tapi paling tidak dengan mengingat sounding hal yang harus dia waspadai bisa akan lebih berhati-hati ke depannya. Jangan lupa untuk sering komunikasi dan ngobrol ya sama anak tentang sehari-hari agar kita tahu apa yang dirasakannya.
Selamat berselancar di dunia maya dengan aman! Mari #MemberiMaknaIndonesia dengan generasi melek teknologi dan jauh dari bahaya social engineering.
Posting Komentar
Posting Komentar